Memasuki Fase Anak Tantrum #Mamaklyfe

by - Mei 02, 2018


its happening nowwww, Dipta masuk fase Temper Tantrum!


Hal yang menakutkan bagi aku, fase dimana toddler mulai sensitif, ngamuk, ngambek, baper dan emosional sampe jerit-jerit gak keruan, ngelempar mainan/benda-benda disekitarnya, akhirnya datang juga. Its a Big Challenge banget buat aku dan suami, gimana cara bisa ngatasin Dipta Tantrum dirumah/ditempat umum.

anyone pernah kan liat anak-anak kecil di tempat umum teriak-teriak kalo minta sesuatu, trus guling-guling tiduran ditempat umum gak peduli orang-orang ngeliatin, trus nangis kalo gak diturutin ngelakuin something danger, kayak lari-lari ke eskalator sendiri? manjat-manjat sekat mall dilantai atas, tiduran sambil ngerengek, gamau digendong, ngumpet ditempat sempit, trus nangis kayak orang dendam kesumat?
YAP! Dipta lagi masuk fase itu sekarang.

Dipta, anak Pertamaku yang sekarang berumur 2 tahun 3 bulan udah mulai bisa nunjukin emosinya. Dia bisa berekspresi kalo dia gak suka, gak mau, ngambek, bahkan marah. Latar belakang Dipta seperti itu mungkin memang sedang fasenya, tapi aku juga sempat mikir apa karena faktor cemburu dengan adiknya, Mahesa? karena seringkali, dia terdiam kalau aku bercanda sama Mahesa, Nenenin Mahesa, dan ngajarin Mahesa jalan (tetah). Semakin dia sering terdiam, semakin numpuk rasa emosinya, jd once dia ditegur gak boleh ngelakuin sesuatu (kayak main listrik) langsung deh ngamuk, tiduran di ubin/ngumpet tempat sempit, dan gamau digendong, nangis kejer sesunggukan, ngelempar mainan, nge-gebuk ibunya/ayahnya. Hmm...... :(

itu bahkan gak terjadi sekali dua kali, pernah beberapa waktu lalu sekeluarga ke Senayan City, dine in disana, Dipta minta keluar resto untuk naik turun eskalator. Oke, aku turutin, aku temenin sampe 2x turun naik.. tapi minta terus, dan parahnya Dipta mau naik sendiri dan gak mau dipegangin. like seriously???!!!
Gak aku lepas, aku gendong, dan badannya melintir gak karuan. itu sikonnya aku lagi dilantai atas mau turun, dan dia gamau turun malah tiduran dan nemplok di ubin sambil nangis. how come?! Duhhh.. mulai deh keluar kalimat rujukan A to Z biar nih anak calm down, tapi tetep gak mau juga!! akhirnya mau berdiri, tapi tetep gak mau diajak turun, digandeng pun gak mau, trus malah ngerambat-rambat di pegangan pembatas mall (bayangin itu dilantai 4) dia naik-naik. Gustiii :(
Akhirnya tanpa pikir panjang aku dekep, aku gendong, aku elus-elus pundaknya, aku kasih pengertian kalo manjat disana berbahaya dan bisa jatuh, then tetap aja dia nangis kejer. Meskipun nangis aku gak peduli, yang penting dia gak jadi naik-naik. bahaya banget gaksih! huhu

Bisa bayangin gak, bingungnya gimana, malunya gimana ditempat umum Dipta kaya gitu, sekarang aku ngalamin apa yang kebanyakan buibuk alamin, seringkali (Sebelum punya anak) aku lihat ibu-ibu yang justru narik-narik tangan anaknya dan ngebentak bentak anaknya didepan umum, sampe anaknya nangis kejer. Mungkin itu cara buibuk lain, tapi aku gak mau caranya seperti itu, aku gak mau bikin anak diam dengan cara kasar. pasti ada cara lain. Percaya deh, mau dibentak kasar, mau secara halus kalo fase tantrum itu datang, gak bisa dihindari, harus diatasi.

Untungnya, tantrum Dipta gak sampe manyakiti oranglain disekitarnya/diri sendiri, setahuku kalau sudah memasuki fase seperti itu sudah berbahaya dan harus di konsultasikan ke psikiater anak. Alhamdulillah Dipta fase tantrumnya masih wajar :)

Aku dan suami terussss cari cara biar Dipta tantrumnya bisa diatasin, biar dia bisa calm down dengan cepat. Kami mulai belajar adil seadil-adilnya ke Dipta dan Mahesa, gantian megang, main dan bercanda sama Dipta Mahesa, jadi Dipta gak merasa terasingi. Kami belajar dan selalu mencari informasi agar fase Tantrum ini bisa terlewati dengan baik, dan kami jadi tahu caranya, paling nggak kalau Mahesa memasuki fase ini lagi nantinya.

Buibuk yang punya toddler pasti penasaran apasih tantrum? sedikit pengalaman aku diatas mungkin bisa jadi gambaran buibuk, dan lebih jelasnya lagi aku bisa kasih resume dari beberapa sumber yang aku baca :) #SharingisCaring

Apasih Tuh Temper Tantrum?

  • Temper tantrum adalah suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Temper tantrum seringkali muncul pada anak usia 15 bulan hingga 6 tahun (Zaviera, 2008).
  • Sikap yang ditunjukkan untuk menampilkan rasa tidak senangnya, anak melakukan tindakan yang berlebihan, misalnya menangis, menjerit-jerit, melemparkan benda, berguling-guling, memukul ibunya atau aktivitas besar lainnya (Hurlock, 2000)
  • La Forge (dalam Zaviera, 2008) menilai bahwa tantrum adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif, dan emosi. Sebagai periode dari perkembangan, tantrum pasti akan berakhir.

Penyebab Anak Temper Tantrum Apasih, Kok Bisa?

Menurut ulasan yang pernah aku baca, kutipan dari Psikolog Ratih Ibrahim
"ketika beranjak dari zona “bayi”, anak tuh masih berada pada tahap belajar berekspresi. Saat bayi, orientasinya hanya berpusat pada diri sendiri, sedangkan saat beranjak dari umur 4 tahun, ia harus sudah beradaptasi dengan banyak figur.
Nah, saat itulah kecerdasan sosialnya muncul dan terdapat keinginan untuk mengaktualisasi diri. Di saat yang bersamaan, daya interaksi dan komunikasi anak masih berkembang. Kosakata yang dimiliki juga masih terbatas, sehingga anak kesulitan berekspresi. Inilah yang membuatnya frustrasi. Dan tantrum adalah manisfestasi ekspresinya".


kalo anak masuk ke fase tantrum, menurut Purnamasari (2005) tuh karena:
  1. Mencari perhatian 
  2. Meminta sesuatu yang tidak bisa ia miliki 
  3. Ingin menunjukkan kemandirian
  4. Frustasi dengan kemampuan yang terbatas untuk melakukan aktivitas yang ia coba
  5. Cemburu, (ini dia nih persis Dipta cemburu ke adeknya huhu)
  6. Menantang otoritas
  7. Semata-mata keras kepala
Dan bingo!! semua poin diatas, sebagian besar emang bener!!!! Dipta gak berenti nyari perhatian Ayah Ibunya yang (mungkin) selalu dominan ke Mahesa (dan kami selalu dan selalu belajar terus buat adil) dia cemburu sama Mahes, minta sesuatu kalo gak diturutin otomatis tiduran diubin + ngambek, selalu mau apa-apa sendiri (colokin listrik, nuang air minum dr kulkas, naik tangga, main palu dll) kalo dilarang mulai deeeh gebuk-gebuk ibunya, mewek! dan keras kepala gamau dibilangin :")

Trus, Gimana Dong Cara Ngatasinnya?

Seperti ulasan dan cerita aku diatas, aku dan suami punya cara sendiri untuk ngatasin Dipta tantrum sejauh ini. Dipta juga baru 2 bulanan ini kok Temper Tantrum, jadi kita tau ciri-ciri nih anak mau mulai ngambek dan ngamuk hehe :))) 

Pertama, 
kalo Dipta udah mulai nemplok diubin + ngambek karena gak diturutin kemauannya, kita diemin dulu sebentar, trus kita samperin secara bergantian (Ibuk gagal, ayah beraksi, dan begitu terus sampe berhasil!haha), trus kita ajak bercanda, dialihin ke cerita-cerita seru, pelan pelan kami bilang kalo a-z yang dipta lakuin bahaya, bla bla bla kasitau secara jelas dan jujur kenapa kami melarang Dipta melakukan sesuatu. Manjur nggak? enggak! tapi kita cobaaaa terus *gulung lengan baju* *iket kepala*

Kedua,
kita bujuk sambil elus-elus kepalanya/bahunya, kita tawarin nonton lagu anak-anak di tv, tawarin mau digendong apa enggak, kita tawarin makan, pokoknya sebisa mungkin alihin ke kegiatan lain yang lebih positif dan gak bahaya (dan terus kita dampingi).
kalo Dipta tantrum, fokus kita berdua ke Dipta, Mahesa sementara dipegang mbak dulu, at least kita pay attention ke Dipta dan dia gak ngerasa kita cuekin. 
Dan terbukti cara-cara kami berhasil, at the end Dipta capek tidur diubin dan minta gendong Ibu/ayah! haha lol Lucu banget sih! we learn a lot!!

Ada juga nih buibuk tips dari Ratih Ibrahim, (psikolog) cara ngatasin anak kalo lg tantrum:

"Orangtua perlu tetap tenang dan memberi ruang anak mengeluarkan emosi. Lalu mereka bisa tetap melanjutkan aktivitas yang sedang dikerjakan. Dalam kata lain, mengabaikan anak sampai ia menjadi lebih tenang. Hindari terpancing emosi dan memukul anak, tapi juga jangan menyerah mengikuti kemauan anak. Sebab, saat orang tua menyerah, anak akan belajar kembali tantrum untuk meloloskan kemauannya. Orangtua juga dilarang “menyogok” anak untuk menghentikan amukan. Karena dengan begitu, anak akan memahami bahwa tantrum merupakan tindakan tepat untuk mendapatkan hadiah. Dan yang terpenting, awasi anak agar tak membahayakan diri sendiri.
Setelah anak selesai tantrum, bisa ditenangkan, dipeluk. Lalu diajari cara ngomong yang tepat ketika menginginkan sesuatu," 
yaaa 11:12 laah sama cara aku diatas haha! :)))

Aku juga dapet nih dari Tirto.id infografik seputar anak Tantrum:

Semoga ulasan aku mengenai Temper Tantrum bermanfaat buat buibuk yang punya toddlers ya!
Percaya deh, fase ini pasti bisa dilewatin kok!
yang paling penting attention kita sebagai orang tua ke anak, dampingi anak terus, 
be a good role model, gaboleh panik apalagi emosi! tahann tahaaan :)))

Selamat mencoba, good luck! 👄✌




You May Also Like

0 comments

Stats!